Ditanya bulan apa yang dirasakan paling favorit dalam satu tahun? Jawaban saya: Desember.

Oleh: M. Nasir, Wartawan, Penulis Kehidupan

November, hujan deras mengguyur kota Tangerang- Indonesia. Bunga-bunga bermekaran. Di bulan Desember hujan diperkirakan turun lebih deras lagi. (Foto M. Nasir)

INDONESIA berpenduduk mayoritas penganut agama Islam. Bulan Desember yang banyak hari libur berkaitan dengan perayaan hari Kristiani, Natal dan Tahun baru, tetap meriah.

 Disambut dengan  suka-cita. Di mal-mal, suasana berubah. Ornamen dibuat untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. 

Lagu-lagu bertema Natal mengalun di mal-mal, seperti Jingle Bells dan Christmas  Carol yang selalu mengiringi orang-orang berbelanja. Suara mesin uang di kasir seperti tidak pernah berhenti.

Suasana menjadi riang. 

Saya termasuk yang menyukai Desember. Indonesia yang beriklim tropis setiap Desember diguyur hujan lebat. Udara menjadi dingin, meskipun tidak pernah mewujud menjadi salju. 

Di bulan Desember, cuacanya selalu mendung, nyaman di hati. Makanya ada istilah Desember Kelabu. Ini menunjukkan hari-hari yang tidak cerah, karena mendung, dan sering hujan. 

Apalagi saya tinggal di daerah Kota Tangerang yang berbatasan langsung dengan Bogor.

Hujan yang tidak mengenal wilayah administratif, sering menyerempet kawasan kami tinggal. Ikut kena hujan. 

Bogor bercurah hujan tinggi, terkenal dengan sebutan Kota Hujan. Bogor menempati dataran tinggi dibanding Tangerang dan Jakarta yang berada di sebelah utaranya. 

Peta petir di dunia paling tinggi menurut berbagai sumber ada di Kabupaten Bogor. Suara halilintar bagi kami sudah biasa. 

Hujan Desember menjadi warna khas suasana lingkungan dan batin.

Perasaan nyaman, apalagi ada hari libur Natal dan menjelang tahun baru. Lebih lengkap lagi bagi yang masih bekerja, mandapat bonus Natal atau akhir tahun. 

Mellow

Akan tetapi hati saya di bulan Desember, berubah agak sentimentil, kadang-kadang terasa mellow (lembut). 

Mengingat kebelakang,  masih ada pekerjaan yang belum tuntas, masih ada janji yang belum ditepati. 

Apakah pekerjaan yang tersisa akan dilanjutkan di tahun berikutnya, atau ditutup begitu saja. 

Buka lembaran baru? Semua dari nol? Tidak tega juga kalau ditutup. 

Tapi jangan khawatir masih ada pilihan istilah “multiyear”, pekerjaan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.

Tahun boleh berganti, tetapi pekerjaan dilanjutkan sampai selesai. 

Pikiran-pikiran yang berhenti dalam problem penuntasan segala yang tersisa, membuat batin sedikit mundur, cemas, semendat, sumelang, dan kadang-kadang mellow, seperti tidak mau diajak melangkah ke tahun berikutnya. 

Suasana riang pada hari-hari menjelang tahun baru tampak dan terasa di mana-mana. Suasana seperti ini bisa jadi turut mendorong kita ikut semangat beralih ke bulan Januari, yaitu Tahun Baru. (*)

One response

  1. asrohmandar69 Avatar

    Jelang tahun baru

    Like