Dalam konteks screen time, banyak konten digital yang bisa merusak hati dan iman

Oleh: Djaka Suryadi, PhD

Di era digital, waktu layar (screen time) menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Namun, penggunaan berlebihan dapat mengganggu produktivitas, kesehatan mental, dan hubungan sosial.

Dalam Islam, waktu adalah amanah yang harus dijaga. Allah SWT dan Rasulullah SAW telah memberikan pedoman tentang pentingnya memanfaatkan waktu secara bijak.

1. Waktu adalah Nikmat yang Akan Dipertanggungjawabkan

Allah SWT berfirman:

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh…”
(QS. Al-‘Ashr: 1–3)

Ayat ini menegaskan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar tanpa manfaat nyata bisa termasuk dalam kategori kerugian yang dimaksud.

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari no. 6412)

Waktu luang yang dihabiskan untuk scrolling media sosial tanpa tujuan bisa menjadi bentuk kelalaian terhadap nikmat tersebut.

2. Menjaga Pandangan dan Hati

Dalam konteks screen time, banyak konten digital yang bisa merusak hati dan iman. Allah SWT memerintahkan:

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…’”
(QS. An-Nur: 30)

Menjaga pandangan di era digital berarti selektif dalam memilih tontonan dan bacaan. Rasulullah SAW juga bersabda:

“Pandangan adalah salah satu panah beracun dari panah-panah Iblis.”
(HR. Al-Hakim)

Maka, membatasi screen time juga bagian dari menjaga diri dari fitnah dan dosa.

3. Meneladani Gaya Hidup Rasulullah SAW

Rasulullah SAW menjalani kehidupan yang seimbang: beribadah, bekerja, berinteraksi sosial, dan beristirahat. Beliau tidak pernah berlebihan dalam satu aspek kehidupan. Ini menjadi teladan dalam mengatur screen time agar tidak mengganggu ibadah, pekerjaan, dan hubungan sosial.

4. Tips Manajemen Waktu Layar ala Islam

  • Niatkan penggunaan gadget untuk kebaikan, seperti belajar, berdakwah, atau bekerja.
  • Gunakan timer atau aplikasi pembatas waktu untuk menghindari kecanduan.
  • Tentukan waktu tanpa layar, misalnya saat salat, makan, atau bersama keluarga.
  • Isi waktu dengan aktivitas produktif, seperti membaca Al-Qur’an, menulis, atau berolahraga.
  • Evaluasi harian, tanyakan pada diri sendiri: “Apakah waktuku hari ini bermanfaat?”

Penutup:

Manajemen screen time bukan sekadar soal teknologi, tapi juga soal spiritualitas. Islam mengajarkan kita untuk hidup seimbang, produktif, dan bertanggung jawab atas waktu yang diberikan.

Dengan menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman, kita bisa menjadikan teknologi sebagai alat, bukan tuan.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar-Ra’d: 11)

Mari mulai dari diri sendiri. Gunakan waktu dengan bijak, karena waktu adalah kehidupan.

One response

  1. asrohmandar69 Avatar

    Good life good productive

    Like