
Oleh: Rachmad Bahari
Soloensis
JATAYU dan Sempati adalah kisah tentang burung sakti yang terdapat dalam wiracarita Ramayana dan telah diadaptasi dalam.pewayangan Jawa.
Jatayu gugur melawan Rahwana yang sedang membawa lari Sinta. Sempati yang sayapnya patah, menolong Anoman dari kebutaan dan memberi info intelijen kualitas A1, tentang keberadaan Sinta.
Garuda memang tidak terlibat dalam hiruk-pikuk urusan negara yang direduksi menjadi urusan tentang perempuan dalam romansa cinta Rama-Sinta.
Meskpiun tidak menjadi bagian utama dalam kisah cinta Rama- Sinta, dua keponakan Garuda, Jatayu dan Sempati, adalah pahlawan bagi kubu Rama.
Dalam kisah Ramayana dari episode Rama Bargawa atau Parasu Rama, Arjuna Sasrabahu, Resi Gotama – Indradi, hingga Rama -Sinta, yang kesemuanya adalah saudara sepupu. Kisah cinta para sepupu yang berakhir pilu, yang menjadi pencetus petaka adalah wanita atau perempuan. Satu dari mitos yang memabukkan tiga ta, tahta, harta, dan wanita.
Rama Bargawa membunuh ibu kandungnya Dewi Renuka atas perintah ayahnya Resi Jamadagni. Karena menuruti perintah ayahnya, Rama Bargawa memilih wadat atau selibat dan menjadi pengembara.
Kisah sepupunya yang lain, Arjuna Sasrabahu, juga memiliki ambisi besar dengan mempetaruhkan negara demi mendapatkan Dewi Citrawati.
Dalam upaya mendapatkan Citrawati dari Magada, jatuh korban orang yang paling berjasa yang mampu memenuhi permintaan Citrawati yang sebenarnya mustahil terwujud. Sumantri yang juga sepupu Arjuna Sasrabahu yang mengabdi ke Maespati dijadikan senapati dalam upaya memboyong Citrawati.
Permintaan Citrawati dapat dipenuhi Sumantri berkat kesaktian Sukrasana, saudara kembarnya yang buruk rupa. Karena malu memiliki saudara buruk rupa yang selalu mengintil kemana Sumantri pergi. Karena merasa malu dan tanpa sengaja Sukasrana, tewas di tangan saudara yang banyak dibantunya itu.
Dalam perjalanan dari Magada ke Maespati, Sumantri dan Citrawati saking jatuh cinta. Arjans Sasrabahu atau Ksryawirya Arjuna mengetahui romansa antara Sumantri dan Citrawati lalu menantang duel Sumantri.
Supaya sederajat, oleh Arjuna Sasrabahu Sumantri diberi pakaian raja sebelum berperang. Sumantri kalah dan Citrawati tetap menjadi milik Arjuna Sasrabahu. Sumantri diangkat menjadi mahapatih berjuluk Patih Suwanda. Suwanda yang namanya dipakai Sumantri adalah nama patih yang yang digantikannya yang gugur dalam upaya mendapatkan Citrawati. Selain itu nama Suwanda juga nama ayah Sumantri, Resi Suwandagni atau Suwanda Geni dalam pewayangan Jawa.
Sumantri tewas di tangan Rahwana maharaja Alengka, gara-gara memenuhi permintaan Citrawati membendung sungai Gangga yang menimbulkan bencana ekologi berupa kekeringan di Alengka. Karena terjadi bencana, Rahwana mengamuk ke Maespati dan Sumantri tewas digigit Rahwana. Arjuna Sasrabahu mati di tangan sepupunya Rama Bargawa.
Adalah sepupu yang lain yakni Resi Gotama, yang mengetahui Indradi istrinya berselingkuh dengan Dewa Matahari atau Batara Surya. Indradi dikutuk menjadi tugu natu. Putra-putrinya, Guwarsa-Guwarsi dan Anjani berubah menjadi kera karena menyelam di telaga Madirda mengejar cupumanik astagina hadiah Batara Surya kepada Indradi. Kelak Guwarsa- Guwarsi menjadi Sugriwa – Subali menjadi penguasa Kiskenda kerajaan kera yang membantu Rama menyerbu Alengka untuk membawa pulang Sinta.
Anjani yang merubah muka menjadi bermuka kera, bertapa layaknya katak di atas daun lotus sambil menjulurkan lidah memakan dan meminum apa saja yang dibawa angin ke lidahnya.
Alkisah ketika Syiwa dan Durga sedang bersanggama di punggung Lembu Nandi atau Andini yang terbang, spermanya ada yang tercecer dan terbawa angin menempel di daun sinom atau daun asam muda.
Daun sinom tersebut terbawa angin hingga nempel ke lidah Anjani dan dimakan. Karena memakan daun sinom yang tepapar sperma Syiwa, Anjani hamil dan kemudian lahir Anoman, kera sakti berbuku putih yang juga disebut Maruti, Senggana dan Resi Mayangkara di hari tuanya. Anoman adalah anak angkat Batara Surya dan Batara Bayi karenanya punya kemampuan terbang.
Selepas kisah dalam Kakawin Arjuna Sasrabahu Ramayana memasuki kisah baru Kakawin Ramayana. Jika dalam Kakawin Arjuna Sasrabahu berisi kisah cinta dan perselingkuhan para sepupunsatu garis keturunan. Kisah Rama- Sinta merupakan episode baru, kisah cinta anak raja yang harus menderita karena janji sang ayah.
Dikisahkan raja Dasarata dari Ayodya memiliki tiga permaisuri, Kausalya atau Ragu, Kekayi, dan Sumitra. Kausalya atau Ragu melahirkan Rama atau Ragawa dari Kekayi lahir Barata, dan dari Sumitra lahir Laksmana dan Sateugna.
Karena telah berjanji kepada Kekayi, maka Barata yang naik tahta di Ayodya. Rama bersama istrinya Sinta putri Prabu Janaka dari Mantili, ditemani Laksmana hidup diasingkan di hutan Dandaka.
Sinta sesungguhnya putri kandung Rahwana dari Dewi Tara yang dibuang Gunawan Wibisana karena khawatir kelak bisa terjadi incest, karena Rahwana tergila-gila pada avatar Widawati, dan itu ada pada Sinta.
Untuk itu Gunawan Wibisana menyulihnya dengan Indrajid yang diciptakan dari mega. Karenanya Indrajid juga disebut Megananda.
Ketika di perjalanan terbang membawa Sinta yang berhasil diculik, Jatayu melihat Sinta yang meronta-ronta bermaksud menolongnya. Yang terjadi Jatayu gugur di tangan Rahwana
Anoman yang sedang dalam upaya mencari tahu di mana keberadaan Sinta, kesasar ke Gowawindu yang dihuni perempuan cantik ahli meramu racun Sayempraba. Sayempraba adalah mata-mata Rahwana. Sayempraba menjamu Anoman dengan makanan beracun yang mengakibatkan buta.
Anoman disembuhkan oleh Sempati burung sakti saudara tua Jatayu. Dari informasi yang diperoleh dari Sempati, Anoman menjadi tahu, Sinta ditempatkan di taman Argasoka ditemani Trijata putri Gunawan Wibisana.
Selama di taman Argasoka, tidak sekalipun Rahwana menjamah Sinta. Meski jatuh cinta, ia tahu bahwa orang yang ia culik adalah putrinya sendiri. Dinta tidak sudi melayani Rahwana, ia mencintai Rahwana selayaknya seorang anak perempuan kepada ayahnya.
Kembali kepada Sempati yang menolong Anoman dari kebutaan dan memberi informasi tentang keberadaan Sinta. Sempati tidak bisa terbang karena sayapnya patah ketika memcoba menghalangi sinar matahari yang dipancarkan Batara Surya.
Untuk membalas budi Sempati Anoman meminta Batara Surya memulihkan kondisi sayap Sempati dan bisa kembali terbang.
Di dunia nyata di Konoha, Jatayu dan Sempati sudah tewas karena salah urus. Demikian juga halnya Merpati yang malah mengkerut menjadi piyik dan disembelih layaknya burung dara goreng di warung pecel lele Lamongan, yang gambarnya ada di layar tapi bila dipesan, lebih banyak tidak ada atau tidak tersedia.
Akan halnya Garuda, berulang kali sayapnya hampir patah tapi selalu diibati dan penyakit itu datang kembali. Mengapa Garuda selalu ditolong. Apakah karena namanya yang diambil dari tunggangan Dewa Wisnu. Bisa iya dan bisa tidak, yang jelas banyak permainan dalam upaya penyelamatannya. Apakah Danantara sebagai pemilik baru berhasil menyelamatkan tunggangan Dewa Wisnu itu. Memang itu urusan para “dewa”.